SelidikiNews.com, Jakarta – Pandemi COVID-19 telah mengubah lanskap ekonomi Indonesia secara drastis, dan salah satu sektor yang mengalami lonjakan luar biasa adalah ekonomi digital.
Berdasarkan proyeksi Gross Merchandise Value (GMV) dari riset eConomy SEA 2023 yang dilakukan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai total Rp 1.300 triliun atau sekitar US$ 82 miliar pada tahun 2023.
Pertumbuhan yang mengesankan ini dipicu oleh sektor dagang online yang terus berkembang pesat. Mari kita telusuri lebih lanjut dampak luar biasa dari ekonomi digital di Indonesia.
Proyeksi Gross Merchandise Value (GMV) pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sektor perekonomian digital Indonesia diprediksi akan mencapai total US$ 82 miliar atau sekitar Rp 1.307 triliun.
Proyeksi ini didasarkan pada hasil riset eConomy SEA 2023 yang digagas oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.
Menurut riset tersebut, Indonesia diharapkan akan memimpin pertumbuhan sektor bisnis digital di wilayah Asia Tenggara, dengan pertumbuhan yang diperkirakan jauh melampaui rata-rata regional. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai motor penggerak utama pertumbuhan sektor usaha digital di dunia.
Pada tahun ini, sektor perjalanan online mencatat pertumbuhan yang signifikan, berbeda dengan tahun sebelumnya.
Proyeksi GMV sektor perjalanan online Indonesia menunjukkan peningkatan dari US$ 3 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 6 miliar pada tahun 2023.
Diperkirakan tingkat pertumbuhan ini akan terus berlanjut dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sektor perjalanan ini diproyeksikan naik 21% hingga mencapai US$ 9 miliar pada tahun 2025.
Sementara itu, sektor e-commerce tetap menjadi motor utama pertumbuhan, dengan GMV yang diperkirakan meningkat dari US$ 58 miliar pada tahun 2022 menjadi US$ 62 miliar pada tahun 2023. Dengan proyeksi CAGR sekitar 15%, sektor ini diharapkan mencapai US$ 82 miliar dalam waktu yang sama.
Sektor media online di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang solid, meningkat sebesar 5% YoY dari US$ 6 miliar menjadi US$ 7 miliar dalam kurun waktu satu tahun.
Diperkirakan sektor media online di Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 8 miliar pada tahun 2025, dengan CAGR sekitar 12%.
Riset ini juga menemukan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan yang positif di hampir semua sektor ekonomi digital pada tahun 2023, kecuali pada sektor transportasi dan makanan.
GMV sektor transportasi dan makanan diproyeksikan mengalami penurunan dari US$ 8 miliar tahun sebelumnya menjadi US$ 7 miliar pada tahun 2023. Namun, proyeksi CAGR sektor ini menunjukkan peningkatan sebesar 13%, dengan harapan mencapai US$ 9 miliar pada tahun 2025.
Para pemain di sektor e-commerce, pengantaran makanan, dan transportasi online telah mengurangi insentif dan penawaran demi mencapai pertumbuhan dan profitabilitas.
Pertumbuhan mereka melambat karena konsumen lebih sensitif terhadap tarif dan memilih alternatif lain. Meskipun begitu, jumlah pengguna yang tetap setia masih cukup besar, yang membantu menyeimbangkan penurunan pertumbuhan pasar dengan peningkatan pendapatan bersih.