SelidikiNews.com, Jakarta – Android merupakan sistem operasi paling populer di seluruh dunia. Sebanyak 3,9 miliar orang di 190 negara menggunakan sistem operasi tersebut. Sayangnya, dengan adopsi yang masif, Android memiliki risiko keamanan yang mengkhawatirkan. Malware Android, yang merupakan software berbahaya pengancam privasi, keamanan, dan integritas data, ditemukan marak di beberapa negara.
Format malware berbahaya ini muncul dalam beberapa bentuk, antara lain ransomware, spyware, dan adware. Biasanya, malware akan menyusup melalui modus penyerangan website, phishing, hingga memanfaatkan celah pada sistem.
Check Point Research (CPR) mengidentifikasi beberapa aktor yang mengancam keamanan HP Android dengan menggunakan Rafel, yakni software terbuka (open-source) dengan sifat remot alias RAT.
Penemuan grup mata-mata yang menggunakan Rafel dalam melancarkan aksinya tumbuh signifikan. Menurut temuan CPR, sampel dari Android RAT pada 120 server pengontrol menemukan ada beberapa negara yang menjadi target serangan paling besar.
Masing-masing adalah Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan China, dikutip dari laman resmi CPR, Senin (1/6/2024). Rata-rata korban menggunakan HP Samsung, Xiaomi, Vivo, dan Huawei.
Tak cuma dari segi merek HP yang digunakan, CPR juga mengidentifikasi sistem operasi Android yang paling rentan diserang.
Android 11 menjadi sistem operasi yang paling banyak ditargetkan, yakni sebanyak 21,4%. Selanjutnya disusul Android 8 dan Android 5 yang masing-masing 17,9%.
Baca juga: 8 Pilihan Brand Kaos Pria Terkemuka untuk Tampil Kasual, Ada promonya, Tambah Ganteng Pokoknya!
“Sistem operasi Android versi baru secara umum lebih menantang bagi malware untuk menyusup dan melakukan aksi berbahaya,” tertera dalam laman tersebut.
Secara umum, sebanyak 87% perangkat yang terserang menggunakan Android lawas yang sudah tak diperbarui dan tak mendapat dukungan keamanan. Ada tiga bentuk serangan yang paling umum dilancarkan.
Pertama, ransomware yang mengunci akses korban ke data-data penting mereka.
Kedua, bocoran pesan otentikasi dua faktor (2FA), yang mengelabui sistem keamanan pengguna dalam mengakses data penting mereka.
Terakhir, perintah dan kontrol Rafel meretas situs pemerintah dan menginfeksi pengguna Android yang melaporkan situs tersebut.
Cara Menghindari Malware Android Berbahaya
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari serangan malware yang kian membludak. Berikut beberapa di antaranya:
- Instal aplikasi dari sumber terpercaya: Jangan instal aplikasi dari situs atau sumber yang tidak resmi. Sebaiknya hindari sideloading dan hanya menginstal aplikasi dari Google Play Store.
- Update software secara berkala: Pastikan untuk selalu memperbarui ponsel jika tersedia software terbaru. Biasanya, software baru akan muncul dengan sistem keamanan yang lebih perkasa.
- Gunakan aplikasi keamanan terpercaya: Instal aplikasi keamanan di HP Anda dari sumber terpercaya yang memberikan perlindungan keamanan secara real-time dalam melawan malware.
Semoga membantu!