Jakarta – Google punya ancaman baru di bidang Artificial Intelligence (AI). Jaringan ritel Walmart asal Negeri Paman Sam diketahui turut menciptakan Teknologi AI generatif sendiri dengan kemampuan yang digunakan luar biasa.
AI itu akan menghasilkan Walmart sebagai toko serba ada untuk melakukan pencarian untuk apa saja.
CEO Doug McMillon tak hentinya memuji kemampuan Teknologi AI milik perusahaannya. Salah satunya adalah ciri penelusuran yang digunakan disebutnya sangat menggembirakan.
“Hal paling menggembirakan adalah kemajuan penelusuran dan juga cara Kecerdasan Buatan generatif membantu kami meningkatkan pengalaman penelusuran berorientasi solusi untuk pelanggan juga anggota. Dan itu terjadi sangat cepat,” kata McMillon dikutipkan dari CNBC Internasional, Mulai Pekan (11/3/2024).
Walmart dengan teknologi memang benar satu hal yang tak mampu dipisahkan. Bahkan analis kemudian perwakilan presiden Forrester, Sucharita Kodali menyampaikan langkah yang dimaksud menjadikan Walmart sebagai inovator di area bidangnya.
“Mereka lebih besar baik menjadi pemimpin dibandingkan menjadi pengikut. Mereka beroperasi dari kedudukan yang tersebut kuat,” kata dia.
Bukan semata-mata Walmart, Instacart juga membekali operasional perusahaannya dengan AI. Yakni melalui Ask Instacart untuk konsumen bisa jadi mencari sesuatu berdasarkan tema bukanlah per item.
Sementara Rufus yang mana merupakan asisten belanja Amazon membantu pengguna untuk berbicara apa hanya yang tersebut dibutuhkan. Mereka tak perlu lagi mencari barang yang digunakan diinginkan secara langsung.
Kemajuan Walmart itu juga hadir bersamaan dengan kegagalan Google pada salah satu produk-produk AI. Gemini belum siap dilempar ke lingkungan ekonomi juga akhirnya melakukan kesalahan.
Bahkan salah satu pendiri Google, Sergey Brin menyatakan perusahaannya telah dilakukan mengacaukan peluncuran Gemini. Ketika Google tersandung berbagai hambatan perihal AI, justru sejumlah perusahaan ritel yang memanfaatkan Kecerdasan Buatan secara solutif.
Jika tak segera berbenah, tidak tak kemungkinan besar dominasi Google akan tumbang dengan ketatnya persaingan.