Jakarta – Presiden Rusia Vladimir Putin membuat heboh dalam acara tanya jawab dengan penduduk pada Moskow. Pasalnya, ia melakukan tanya jawab dengan “Putin palsu” yang mana diciptakan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Putin palsu dalam bentuk “deepfake” hal hal tersebut melontarkan pertanyaan tentang AI kepada Putin. “Pak Presiden, selamat sore. Saya individu pelajar dari St. Petersburg Institute. Apakah Anda punya banyak kembaran? Pertanyaan lain, apa sikap Anda terkait bahaya teknologi jejaring saraf [neural network] kemudian AI,” katanya seperti dikutip oleh CNBC International.
Tanya jawab itu berlangsung dalam acara tahunan dalam Moskow. Setiap tahun, Putin menerima pertanyaan langsung dari rakyat Rusia yang digunakan dimaksud biasanya berlangsung bersamaan dengan konferensi pers akhir tahunnya.
Ajang yang digunakan digunakan memberikan kesempatan bagi warga Rusia untuk berbicara langsung dengan Putin tersebut, menurut CNBC International, selalu disaksikan oleh mayoritas penduduk. Namun, proses tanya jawab selalu dirancang dengan detail oleh pemerintah.
Pertanyaan dari Putin palsu disambut oleh tawa warga Rusia yang mana dimaksud menyaksikan langsung. Putin “asli” terdiam sejenak saat mendengar pertanyaan hal hal tersebut dengan raut muka datar.
“Saya lihat kamu mirip dengan saya lalu berbicara dengan pengumuman saya. Namun, telah dilakukan terjadi mempertimbangkan serta juga memutuskan bahwa harus ada semata-mata satu orang yang tersebut mirip seperti saya kemudian juga berbicara dengan pernyataan saya. Itu adalah saya,” kata Putin.
Kemunculan Putin palsu versi deepfake tampaknya juga merupakan cara Kremlin untuk memperolok gosip perihal kebiasaan Putin menggunakan orang yang tersebut hal tersebut mirip dengan dirinya sebagai pengganti (body double) pada acara tertentu.
Selain itu, perbincangan antara dua Putin juga merupakan cara sederhana dari pemerintah Rusia untuk menjelaskan bahaya sekaligus menegaskan posisi merekan terkait penyelenggaraan AI untuk menyebar berita bohong juga sesat.
Deepfake adalah gambar, suara, juga video replika dari manusia nyata yang mana dimaksud diciptakan oleh AI. Teknologi ini telah lama dikerjakan digunakan untuk menyebarkan informasi palsu dengan merekayasa gambar lalu kata-kata tokoh kebijakan pemerintah juga selebritas.
Seperti pemimpin negara besar lainnya, Putin berusaha menempatkan Rusia sebagai negara terdepan dalam teknologi AI. Amerika Serikat, China, juga Uni Eropa juga berlomba memacu pengembangan teknologi AI sambil mencari cara regulasi terbaik. Pasalnya, perkembangan teknologi AI menghasilkan konten yang dimaksud dimaksud diciptakan oleh komputer kini hampir tidak sanggup dibedakan dengan manusia.