Jakarta – Setelah sampai dalam dalam orbit, Satria-1 sedang bersiap digunakan. Direncanakan Desember akan siap on-air.
Ketua Satgas Kominfo, Sarwoto Atmosutamo melakukan konfirmasi hal itu. Dia juga mengatakan tiada perlu peninjauan lagi kemudian persiapan sudah masuk ke bilangan 20%.
“Enggak ada, Satria-1 tinggal penggunaan. Desember tinggal jalan,” kata Sarwoto, ditemui dalam DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2023).
Lepas landas pada Juni lalu, Satria-1 akhirnya berada pada area orbit Geostasioner pada Oktober lalu. Satelit itu mengorbit di dalam tempat 146 derajat BT atau tepat berada dalam atas Pulau Papua dengan ketinggian 36 ribu km di area dalam atas permukaan Bumi.
Satria-1 akan melayani 37 ribu titik sarana rakyat di area tempat wilayah 3T. Jumlah itu menyusut dari sebelumnya 150 ribu titik.
Sarwoto menjelaskan total 150 ribu didapatkan sebab penyelenggaraan internet kebanyakan 1 Mbps. Setelah satelit mengudara kemudian dihitung ulang ternyata ada pengembangan pengaplikasian internet menjadi 4-5 Mbps.
“Waktu 4 tahun lalu di-setup pengaplikasian 1 lokasi adalah 1 Mbps. Kalau 150 Gbps hitungan dibagi 1 mbps jadi 150 ribu lokasi,” ungkapnya.
Setelah sampai dalam orbit, sedang dilaksanakan ujicoba keseluruhan pada satelit. Jika dipastikan semua berfungsi dengan baik, Satria-1 siap digunakan untuk memberikan layanan internet di tempat dalam penjuru Indonesia.
Dalam kesempatan yang digunakan sama, Direktur Utama Bakti, Fadhilah Mathar mengatakan tahun ini penyelenggaraan Satria-1 akan berfokus pada sektor sekolah juga kesehatan. Masing-masing sebanyak 60% serta 30%, sementara sisanya bagi pemerintahan daerah, pos perbatasan, serta pos keamanan.
“Itu untuk dibangun pada 2023 terbatas ke 10 ribu titik,” ungkap Fadhilah.