Salah satu tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan penelitian terkait solusi dari fenomena upwelling atau umbalan. Tim ini terdiri dari lima mahasiswa yang diketuai oleh Muhammad Zia Ulhaq (Jurusan Statistika) dengan anggota Muhammad Farid (Jurusan Statistika), Zahra Ifma Aziza (Jurusan Statistika), T.M. Faiz Nuzullah (Jurusan Statistika), dan Fakhrus Syakir (Jurusan Teknik Elektro).
Tim ini melahirkan dashboard interaktif yang akan membantu para pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) dalam proses budidaya ikan. Penelitian ini dilatar belakangi akibat kerugian yang terjadi akibat fenomena upwelling pada tahun 2017 silam. Pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Laut Tawar pada saat itu mengalami kerugian sebesar 225 juta rupiah.
Zahra mengatakan, alasan memilih penelian ini karena kasus yang kebanyakan terjadi biasanya di danau atau waduk. Di Aceh kasus ini hanya pernah terjadi di danau Lut Tawar.
“Karena upwelling ini biasanya di danau atau waduk, terus karna yang terdekat dan ingin mengatasi masalah yang paling deket dari kita ya danau laut tawar itu. Kasus di Aceh upwelling juga pernahnya cuma di danau Lut Tawar,” kata Zahra.
Tim yang dibimbing oleh Novi Reandy Sasmita, S.Si., M.Sc, dosen Statistika Fakultas MIPA USK ini melakukan penelitian dengan mengintegrasikan Machine Learning dan Time Series Analysis dalam memprediksi terjadinya upwelling atau umbalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data iklim harian yang diambil dari tahun 2017 – 2023 yang bersumber dari NASA.
Zia selaku ketua tim berharap, inovasi ini bisa membantu para pembudidaya Keramba Jaring Apung di sekitar.
“Kami berharap dari kegiatan PKM ini dapat membantu para pembudidaya Keramba Jaring Apung (KJA) dalam proses budidaya ikan,” harap Zia.