Banda Aceh – Seminar nasional bertajuk “Counselor Goes Digital: Teknologi dalam Pengembangan Profesionalisme Konselor – Mengoptimalkan Media Sosial untuk Edukasi dan Dukungan Psikologis” sukses digelar hari ini di Gedung LP2M UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, (4/12/2024). Acara yang dihadiri lebih dari 130 peserta ini menghadirkan mahasiswa, organisasi mahasiswa (Ormawa), serta perwakilan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).
Kuliah umum ini merupakan proyek akhir dari mata kuliah Profesional Profesi Konseling dan terselenggara atas kolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Prodi BKI (HMPS BKI) 2024. Acara ini bertujuan memberikan wawasan tentang transformasi digital bagi konselor serta menjawab tantangan era revolusi industri 4.0.
Seminar menghadirkan sejumlah pembicara ahli:
- Prof. Dr. Kusmawatti Hatta, M.Pd, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, membahas konsep konselor di era digital serta penerapan teknologi untuk meningkatkan profesionalisme.
- Muhammad Raji Firdana, anggota DPR Aceh Komisi I, mengupas pentingnya personal branding konselor melalui transformasi digital.
- AZ. Mawaddah, S.Pd, M.Ed, Guru BK sekaligus praktisi konselor, memaparkan tantangan etika dan keamanan dalam penggunaan teknologi digital.
Beragam topik menarik dibahas, seperti penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam konseling, literasi digital, hingga potensi media sosial sebagai media edukasi dan dukungan psikologis.
Interaksi peserta dengan pembicara berlangsung dinamis, terutama dalam sesi tanya jawab. Muhammad Arif Faizil, mahasiswa UIN Ar-Raniry, mengatakan seminar ini sangat bermanfaat.
“Seminar ini membuka wawasan saya tentang pemanfaatan teknologi untuk menciptakan peluang baru, khususnya dalam digitalisasi konseling,” ungkapnya.
Ketua panitia, M. Hari Akbar, menekankan pentingnya acara ini sebagai momentum bagi mahasiswa untuk memahami manfaat teknologi digital dalam konseling.
“Teknologi tidak hanya mempermudah proses konseling, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan konselor,” ujarnya.
Ketua HMPS BKI, Masithah Intan Khairina, berharap seminar ini dapat menjadi inspirasi mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.
“Semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan, membantu konselor menghadapi tantangan era digital,” tuturnya.
Acara ditutup dengan pesan dari para pembicara agar wawasan yang diberikan dapat terus dikembangkan demi meningkatkan kualitas konselor profesional.
“Era digital adalah peluang, dan kita harus memanfaatkannya untuk mendukung proses konseling yang lebih efektif dan efisien,” kata salah satu pembicara.
Dengan suksesnya acara ini, diharapkan langkah digitalisasi dalam dunia konseling akan semakin masif dan inovatif di masa mendatang.