SelidikiNews.com, Jakarta – Di dekat kasir supermarket atau minimarket, kita sering menemui cokelat SilverQueen bersanding dengan merek-merek lainnya. Namun, keberadaan nama yang terdengar ‘kebarat-baratan’ sering kali menimbulkan kesalahpahaman, membuat banyak orang mengira SilverQueen berasal dari luar negeri. Padahal, kenyataannya, SilverQueen adalah cokelat asli dalam negeri, diproduksi di Garut. Bagaimana sejarah suksesnya?
Ceritanya dimulai saat orang Belanda mendirikan pabrik cokelat di Garut yang bernama NV Ceres. Meskipun pabrik ini tidak besar, lebih mirip industri rumahan, keadaan berubah ketika Jepang datang pada tahun 1942.
Orang Belanda yang memiliki pabrik tersebut kemudian menyerahkan operasionalnya kepada penduduk etnis Tionghoa bernama Ming Chee Chuang.
Menurut catatan Forbes (26/08/2006), Ming Chee Chuang adalah seorang pria asal Burma (kini Myanmar) yang melarikan diri ke Bandung pada masa Hindia Belanda.
Kehidupan awal Chuang di Indonesia tidaklah mudah, terutama ketika ia membeli pabrik cokelat NV Ceres dan menghadapi perubahan kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang memengaruhi operasional Ceres.
Situasi membaik pada tahun 1950-an, ketika Chuang mengubah nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Perubahan nama ini memberikan berkah, membuat cokelat buatan Ceres semakin dikenal. Bahkan, Presiden Sukarno hanya menyukai cokelat produksi Ceres karena kelezatannya. Saat Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung, cokelat Ceres menjadi hidangan utama.
Ceres terus berkembang, dan pada akhir 1950-an, Chuang memiliki ide brilian untuk menciptakan cokelat batangan.
Meskipun cuaca tropis Garut dan Bandung sulit membuat cokelat kokoh, Chuang tidak menyerah. Ia mencampur adonan cokelat dengan kacang mede, menciptakan cokelat batangan yang kuat dan lezat. Produk inovatif ini diberi nama SilverQueen.
Inovasi mencampur mede ke dalam adonan cokelat membawa kesuksesan besar bagi Chuang. Masyarakat semakin menyukai SilverQueen, terutama karena bentuknya yang praktis dan tahan lama.
Pabrik Ceres tidak hanya memproduksi SilverQueen, tetapi juga meisies atau meses, butiran cokelat untuk pelengkap roti. Produk ini kemudian dinamai Ceres, yang sekarang sudah menjadi sebutan umum untuk semua merek meses.
Ming Chee Chuang mewariskan Ceres dan SilverQueen kepada anak-anaknya, yang kemudian mendirikan Petra Food dengan kantor pusat di Singapura.
PT Ceres menjadi anak perusahaan Petra Food, yang juga menghasilkan produk lain seperti Ritz, Delfi, Chunky, wafer Briko, Top, dan biskuit Selamat. Keberhasilan SilverQueen adalah bukti perjalanan panjang cokelat Garut yang melegenda di pasar Indonesia.