Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri serta CEO Binance Changpeng Zhao mundur. Pria yang mana hal tersebut dikenal dengan nama panggilan CZ hal yang disebut mengaku bersalah atas tuduhan pelanggaran undang-undang anti-pencucian uang Amerika Serikat.
Mundurnya CZ dari posisi CEO Binance adalah bagian dari kesepakatan penyelesaian investigasi Departemen Kehakiman Amerika Serikat atas aktivitas ilegal Binance.
Dalam kesepakatan tersebut, Binance harus membayar sekitar US$ 4,3 miliar (Rp 66,6 triliun) termasuk US$ 50 jt (Rp 775 miliar) dari kantong CZ.
Meskipun pemerintah federal AS menyatakan penalti atas Binance adalah denda terbesar sepanjang sejarah, beberapa ahli hukum menilai perjanjian ini menguntungkan CZ. Alasannya, sebagian besar harta Zhao luput dari sanksi sehingga ia sanggup dengan mudah mempertahankan kekuasaannya atas Binance.
Bincane melanggar aturan anti-pencucian uang AS, antara lain, dikarenakan tidaklah melaporkan 100.000 transaksi mencurigakan yang tersebut melibatkan organisasi yang mana ditetapkan pemerintah AS sebagai teroris.
Selain itu, bursa kripto yang digunakan dimaksud berdiri pada 2017 yang digunakan disebut bukan ada pernah melaporkan transaksi dengan website tempat pemasaran material pornografi dalam bawah umur. Binance juga dituding sebagai bursa tujuan utama penyimpanan serta hasil pemerasan oleh hacker yang mana mana dikenal sebagai ransomware.
Zhao, warga negara Kanada yang digunakan yang disebut lahir dalam China, menyatakan pengakuan bersalah dalam pengadilan dalam Seattle. Departemen Kehakiman AS berencana menggugat Zhao dengan hukuman 18 bulan penjara.
“Hari ini, saya mundur dari posisi CEO Binance. Saya mengakui, tak mudah untuk melepaskan ini. Namun, saya tahu ini adalah hal yang digunakan yang benar untuk dilakukan. Saya menghasilkan kesalahan, dan juga juga saya harus bertanggung jawab. Ini adalah yang tersebut dimaksud terbaik untuk komunitas kita, untuk Binance, juga juga untuk diri saya sendiri,” kata Zhao lewat akun Twitter miliknya.
Richard Teng akan mengambil alih posisi CEO di Binance, yang digunakan dimaksud selama ini dipimpin dengan ketat oleh Zhao.
Yesha Yadav dari Universitas Vanderbilt menilai Binance bisa dengan mudah membayar denda triliunan rupiah.
“Kesepakatan ini, sepertinya dirancang agar Binance bisa berlanjut, dengan menyingkirkan CZ, tokoh utama dalam dalam industri,” katanya.
Namun, Yadav merasa Zhao bisa dengan mudah mengambil alih kendali Binance pada masa depan kemudian masih punya pengaruh besar dikarenakan masih menjadi pemegang saham utama.
Menurut Forbes, kekayaan CZ mencapai US$ 10,2 miliar.