Jakarta – Mahasiswa selama Institut Teknologi Bandung menjadi salah satu pemenang dalam Pertamina Muda Seed & Scale atau Pertamuda 2023 untuk kategori Kategori Early Stage Startups. Dalam kompetisi yang dibuat PT Pertamina (Persero) ini, Zakaria Khori Hermawan lalu rekan-rekan dari Institut Teknologi Bandung berhasil mengembangkan startup Mengasihi.
Zakaria menjelaskan, Mengasihi bermula dari kesadaran dari kalangan perempuan akan kesetaraan gender lalu mengambil peran dalam perekonomian keluarga. Di mana hal ini berdampak pada kesibukan wanita ketika menjadi ibu kerap menyebabkan anak bayinya tak mendapatkan ASI yang cukup.
“Akibatnya, data menunjukkan 30,9% ibu pekerja ternyata mempunyai kesulitan dengan anaknya yaitu stunting lantaran keterbatasan waktu memberikan ASI,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2023).
Mengasihi adalah jasa pasteurisasi ASI yang dijadikan dalam bentuk bubuk untuk penyelenggaraan pribadi. Dengan proses yang dimaksud dimaksud canggih, Mengasihi menegaskan kekayaan nutrisi ASI terpelihara dengan tingkat retensi 97% sekaligus menjaga antibodi, sifat penambah kekebalan tubuh, kemudian enzim lipase.
“Sebenarnya kami menyasar ke ibu pekerja oleh sebab itu ibu pekerja 30,9%, ternyata miliki anak stunting lantaran keterbatasan waktu mereka itu untuk memberikan ASI. Sebenarnya dengan metode khusus, kita sanggup mengubah 4 liter ASI menjadi 400 gram hanya saja semata dengan waktu 50 jam per mesin,” ungkapnya.
Untuk dapat mengolah ASI dalam bentuk cair ke dalam bentuk bubuk, Mengasihi bekerja sebanding dengan laboratorium Sekolah Farmasi pada ITB.
“Jadi memang riset bareng mengenai nutrisinya bagaimana. Kan yang mana digunakan paling penting adalah kualitas dari ASI bagaimana, kandungan antibodinya, serta bakteri yang digunakan baik bagaimana,” ujarnya.
Setelah inovasinya hal yang disebut dicobakan pada Puskesmas, prevalensi ASI mengalami kenaikan. Sehingga Zakaria optimis hasil ciptaanya dapat diterima pasar. Untuk jasa pengolahan ASI yang dimaksud disebut per liter Rp 37.500.
Dengan masih bergabungnya pembuatan ASI bubuk di dalam tempat Lab Farmasi ITB, ia berharap ke depan dapat memiliki lab sendiri oleh sebab itu saat ini Mengasihi mempunyai sebanyak 15-18 klien. Dia juga mengaku membutuhkan penyelenggaraan ekonomi mulai dari Rp 100 jt agar dapat membangun mimpinya.
Beruntung dari ajang Pertamuda yang digunakan pertama kali ia ikuti tersebut, mampu membawa Mengasihi memperoleh pendanaan pertama.
“Pertamuda Seed and Scale 2023 ini memang wadah yang tersebut mana proper banget, oleh sebab itu kita di-treat secara profesional lalu mengerti cara treat, kemudian juga dia memahami kebutuhan young entrepreneur seperti kami. Bahkan difasilitasi juga untuk business matching, bertemu calon investor,” ungkapnya.
Zakaria berharap, inovasi dapat menekan stunting juga meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Lewat ajang-ajang seperti Pertamua itu juga, ia berharap startup dapat naik kelas mewujudkan bilangan stunting yang dimaksud mana rendah pada Indonesia.
Diketahui Pertamuda merupakan kompetisi ide bidang bidang usaha yang digunakan diselenggarakan Pertamina untuk mahasiswa pada area Indonesia sejak 2021. Kompetisi ini bertujuan untuk memperluas implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) juga inovasi pada sektor energi, sehingga nantinya dapat memacu perusahaan rintisan (startup) dalam Indonesia mendapatkan akses permodalan.
Adapun tiga peserta terbaik kategori Early Stage Pertamuda 2023 mendapatkan dana pembinaan total senilai Rp 300 jt (masing-masing Rp100 juta) juga juga tiga peserta terbaik dari kategori Energy Founder mendapatkan dana pembinaan senilai total Rp105 jt (masing-masing Rp35 juta).
Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina Fajriyah Usman mengatakan program ini merupakan komitmen dari Pertamina untuk dapat bersinergi antara dunia perniagaan dengan kampus atau perguruan tinggi agar dapat mencapai inovasi yang mana hal itu berkelanjutan.
“Program ini juga menjadi poin utama dari Kementerian BUMN untuk dapat menumbuhkan entrepreneur-entrepreneur muda dalam Indonesia,” ujar Fajriyah.
Fajriyah mengatakan pada tahun ini, program Pertamuda 2023 menghadirkan dan juga juga mengikutsertakan 2.715 peserta dari seluruh Indonesia, juga kemudian terpilih 30 peserta dari 21 universitas pada dalam Indonesia. Jumlah ini kemudian disaring kembali menjadi 15 peserta setelah Demoday lalu juga Final Pitch yang dimaksud digelar selama tiga hari pada dalam Bali pada 27-29 November 2023.
Setelahnya baru dipilih total 6 peserta terbaik dari dua kategori, yakni kategori Early Stage Startups juga Energy Founder.
“Pada tahun ini kami juga mengadakan business matching yang mana dimaksud mengikutsertakan berbagai Venture Capital juga Angel Investors, sehingga inovasi sudah didapatkan atau dibangun oleh para mahasiswa ini dapat langsung diaplikasikan, baik itu secara industri maupun untuk kegiatan yang dimaksud bersifat sosial atau filantropis,” jelas Fajriyah.