Jakarta – Google ternyata menyebabkan kesepakatan tak biasa dengan aplikasi streaming musik Spotify. Hal hal hal itu terungkap dalam kesaksian Kepala Kemitraan Google Global, Don Harrison, dalam persidangan melawan Epic Games.
Harrison mengakui bahwa Spotify tak membayar sejenis sekali ke Google ketika pengguna membayar biaya langganan melalui sistem Spotify.
Namun, jika pengguna membayar langganan melalui layanan Google, raksasa mesin pencari semata-mata akan menarik komisi 4%.
Kebijakan itu jauh dalam bawah patokan standar Google untuk aplikasi lain. Google umumnya menarik komisi hingga 15%.
Selama ini Google berusaha merahasiakan kesepakatannya dengan Spotify, terlebih selama proses pertarungan dengan Epic Games.
Harrison mengatakan perlakuan khusus Google ke Spotify bisa menyebabkan pengembang aplikasi lain cemburu kemudian merusak negosiasi pasar. Pasalnya, pengembang aplikasi lain tentu ingin penarikan komisi yang tersebut mana lebih besar banyak rendah.
Dalam kebijakan yang digunakan mana dikeluarkan tahun 2022, Google mengizinkan pengembang aplikasi menimbulkan sistem pembayaran sendiri. Dengan begitu, Google belaka akan menarik komisi 11%, bukan 15%.
Ketentuan itu dapat sedikit menghemat biaya operasional pengembang. Namun, Google mengatakan proses pembayaran menggunakan layanannya akan memberikan fleksibilitas kemudian kemudahan, sebab pengembang tak perlu mengurus sistemnya sendiri.
Harrison mengatakan popularitas Spotify yang dimaksud belum pernah terjadi sebelumnya menjadi alasan untuk memberikan perlakuan ‘bak raja’ untuk aplikasi tersebut.
“Jika Spotify tidaklah ada berfungsi dengan baik dalam dalam seluruh layanan Play dan juga juga layanan inti, orang tidaklah akan membeli ponsel Android,” kata Harrison, dilansir dari The Verge, Rabu (22/11/2023).
Sebagai bagian dari kesepakatan, kedua belah pihak juga setuju untuk memberikan masing-masing US$50 jt untuk “tanda deal”.
Google membenarkan kesaksian Harrison dalam sebuah pernyataan kepada The Verge.
“Sejumlah kecil pengembang yang dimaksud dimaksud berinvestasi tambahan banyak secara langsung pada tempat Android juga Play Store, mungkin dikenakan biaya layanan yang digunakan berbeda sebagai bagian dari kemitraan yang digunakan lebih banyak tinggi luas,” kata juru bicara Google Dan Jackson.
“Kemitraan penyertaan modal utama ini memungkinkan kami menghadirkan lebih besar tinggi banyak pengguna ke Android juga Play Store dengan terus meningkatkan pengalaman bagi semua pengguna serta juga menciptakan prospek baru bagi semua pengembang,” ia menambahkan.
Spotify sendiri sering mengeluh tentang biaya pembelian dalam aplikasi dalam masa lalu. Pada pertengahan tahun 2023, mereka itu sepenuhnya menghentikan dukungan untuk sistem penagihan Apple App Store untuk menghindari pembayaran komisi hingga 30 persen.
Spotify juga merupakan salah satu anggota awal Koalisi untuk Keadilan Aplikasi, sebuah grup yang digunakan mana mencakup Epic kemudian pendukungnya.
Namun, di dalam dalam kala Epic terus melanjutkan pertarungan hukumnya melawan Google juga juga Apple, Spotify tampaknya menemukan jalan keluar yang dimaksud dimaksud lebih besar banyak mudah kemudian cuan.
Google tak akan menyebutkan nama pengembang lain yang dimaksud dimaksud menyebabkan perusahaan menyetujui tarif yang mana dimaksud lebih banyak banyak murah.
Selama sidang uji coba itu, The Verge melaporkan bahwa dia mengetahui Google menawarkan Netflix tarif diskon khusus belaka sebesar 10 persen, namun Netflix menolak.
Netflix bukan lagi menawarkan opsi pembelian dalam aplikasi pada dalam Android serta sebagai hasilnya, merek itu bukan lagi membayar apa pun kepada Google untuk mendistribusikan aplikasinya.