SelidikiNews.com, Jakarta – Ada fenomena alam langka yang terjadi menjelang Lebaran. Diprediksi bahwa gerhana matahari total akan terjadi pada atau akhir Ramadan 1445 H.
Menurut Ketua Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab (UEA), Al-Jarwan, fenomena Gerhana Matahari Total yang terjadi mendekati lebaran memiliki dampak terhadap penampakan bulan sabit Syawal.
Al Jarwan menyatakan bahwa Gerhana Matahari Total dapat menyulitkan proses pengamatan bulan Sabit. Fenomena ini juga dapat menyebabkan bulan Sabit awal Syawal baru akan terlihat pada 9 April 2024 mendatang.
Asosiasi Astronomi UEA mengungkapkan bahwa lebaran berpotensi jatuh pada Rabu, 10 April 2024 karena bulan Sabit baru terlihat pada 9 April 2024. Bulan Sabit adalah tanda bulan baru yang menandakan akhir dari bulan Ramadan.
Gerhana Matahari Total juga berdampak pada aktivitas lain di Bumi, seperti lonjakan trafik internet dan sinyal ponsel.
Baca juga: Tanda Kiamat Baru Muncul Dekat Indonesia, Ilmuwan Keheranan Pertanda Apa?
Lonjakan trafik internet kemungkinan disebabkan oleh banyak orang yang mencari informasi tentang Gerhana Matahari Total. Sementara itu, sinyal ponsel mungkin mengalami masalah karena kemungkinan ada aktivitas ponsel yang berlebihan.
Gerhana Matahari Total dapat terlihat di beberapa lokasi, mulai dari Meksiko, Amerika Serikat, Amerika Utara hingga Kanada. Jalur Gerhana Matahari Total terbentang sepanjang 162-200 kilometer, dimulai dari Samudera Pasifik hingga menuju ke Atlantik. Titik totalitas terpanjang terjadi di Nazas, dekat Durango, Meksiko, di mana warga dapat mengamati Gerhana Matahari Total selama 4 menit 28 detik.