SelidikiNews.com, Jakarta – Awalnya, Bill Gates berharap internet akan menjadikan dunia lebih besar, rasional, dan berbasis fakta. Namun, saat ini, ia menyadari bahwa internet telah lama menjadi sarana disinformasi dan gagasan-gagasan aneh dari individu yang tidak rasional.
“Mereka yang berusaha untuk merevolusi dunia digital, termasuk saya sendiri, pada awalnya sangat yakin bahwa dunia akan menjadi lebih rasional,” ujar Gates, seperti yang dikutip dari Business Insider, Kamis (14/12/2023).
Pembicaraan Gates ini mencerminkan pandangan tentang dampak kecerdasan buatan terhadap dunia, merenungkan prediksinya sendiri selama awal revolusi digital.
Pendiri Microsoft menyatakan bahwa seiring perkembangan internet, harapannya menciptakan dunia yang lebih faktual mulai menghilang.
Ia dulu percaya bahwa internet akan mendorong masyarakat untuk mencari informasi dan memberdayakan diri mereka secara bertanggung jawab.
Contohnya, seseorang bisa meneliti suatu gugatan dengan mencari bukti langsung dari pihak yang terlibat, tanpa harus mengandalkan artikel berita.
Gates juga menyebutkan bahwa internet seharusnya mendukung apa yang disebutnya “debat Socrates”, di mana orang dapat mempertanyakan dan membahas ide dengan cerdas.
Namun, apa yang tidak diprediksi oleh Gates adalah bagaimana internet digunakan oleh orang-orang dengan gagasan aneh di seluruh dunia.
“Banyak di luar sana. Mereka hanya tidak bisa menemukan satu sama lain,” kata Gates.
“Dan sekarang, dengan alat digital, mereka berkata, ‘Oh, Anda pikir itu aneh? Saya juga! Mari kita bergabung dan temui banyak orang aneh. Mari kita sebut diri kita QAnon,'” tambahnya.
Gates berharap generasi muda dapat menciptakan solusi kreatif untuk mengatasi masalah disinformasi saat ini.
Meskipun mengakui tantangan internet, Gates menyatakan sikap positifnya terhadap kehadiran kecerdasan buatan, menganggapnya dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja dan membuat dunia lebih makmur.
“Saya sangat optimis terhadap AI karena manfaat jangka pendeknya,” katanya.