SelidikiNews.com, Jakarta – Gree Energy, sebuah perusahaan biogas-to-energy yang berbasis di Indonesia, pada Rabu(21/12/2022) mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan putaran pendanaan pra-seri A senilai $3,2 juta yang dipimpin oleh Earthcare Group.
Didirikan pada tahun 2013, Gree Energy memberdayakan industri makanan untuk mengurangi emisi metana dan mengolah air limbah industri di negara berkembang dengan menerapkan fasilitas biogas di tempat.
Perusahaan membuat solusi biogas layak secara finansial dengan membuka akses ke pasar kredit karbon, keuangan hijau, dan pasar energi terbarukan.
Bukti konsep Gree, proyek Hamparan, yang terletak di Lampung di Pulau Sumatera, merupakan bukti potensi skala model dampak Gree untuk berkontribusi terhadap dekarbonisasi industri makanan di negara-negara berkembang.
Proyek ini telah mengurangi lebih dari 30.000 emisi CO2eq setiap tahunnya dan menghasilkan hampir 10 GWh energi bersih dan andal per tahun untuk 19 desa di Lampung, Indonesia.
Menurut pernyataan tersebut, lebih dari 1.250 pengolah makanan di Indonesia belum dilengkapi dengan solusi pengolahan air limbah yang memadai.
Potensi yang belum dimanfaatkan ini merupakan peluang untuk menghindari 50 juta ton emisi CO2eq per tahun dan menyediakan 40 TWh energi bersih.
Secara paralel, pada tahun 2030, Indonesia menargetkan untuk meningkatkan porsi listrik terbarukan dari 13,5 persen pada tahun 2021 menjadi 34 persen dan mengurangi emisi karbon hingga hampir 32 persen dengan upaya sendiri (43,2 persen dengan bantuan internasional).
Biogas adalah salah satu landasan utama untuk mengatasi tantangan kembar ini. Memanfaatkan potensi biogas Indonesia akan membutuhkan investasi lebih dari $2 miliar untuk fasilitas pengolahan air limbah biogas. Ini akan membuka investasi lebih dari $3 miliar dalam pengembangan aset energi biogas terdistribusi.
“Visi Gree untuk mengurangi polusi di sektor pertanian dan pangan dan untuk menggantikan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil adalah kunci mitigasi perubahan iklim dan sangat sejalan dengan tujuan Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 43 persen pada tahun 2030,” kata Andre Barlian, Co-head of Investments dari Earthcare Group.
Baca juga: Fairatmos Greentech Startups Raise $4.5 Billion in Funding Led by Go-Ventures
“Perusahaan memiliki pendekatan holistik unik yang memungkinkan mereka menghasilkan aliran pendapatan yang terdiversifikasi dengan sedikit biaya tambahan,
“Model bisnis Gree juga sangat dapat direplikasi di sebagian besar ekonomi berbasis pertanian dengan permintaan energi yang terus meningkat, yang terjadi di sebagian besar wilayah Selatan Global. Potensi pertumbuhannya luar biasa,” tambahnya.
Sementara biogas adalah teknologi yang telah terbukti memenuhi bauran energi terbarukan Indonesia, peluang untuk membuka potensi penuhnya belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Model dampak Gree berada di posisi yang tepat untuk menangkap peluang ini di Indonesia dan mereplikasinya di pasar negara berkembang lainnya yang perlu memenuhi permintaan energi yang terus meningkat sambil mendekarbonisasi dan mengolah air limbah industri dengan benar.
Baca juga: Cara Berbisnis dengan Mengandalkan Chat GPT AI
Gree Energy mengadopsi metrik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang terukur dan dapat diverifikasi secara independen untuk melaporkan aktivitas, hasil, dan dampak secara transparan.
Gree Energy adalah perusahaan bersertifikasi B-Corp yang berkomitmen untuk memenuhi standar kinerja sosial dan lingkungan terverifikasi tertinggi.
Earthcare Group adalah investor katalitik yang berfokus pada mengidentifikasi dan memelihara solusi yang dapat diskalakan dengan cepat untuk krisis iklim dan kepunahan.
Banyak solusi yang dapat berdampak signifikan pada pemulihan ekosistem yang sehat sudah terbukti secara ilmiah dan hanya membutuhkan dukungan untuk mewujudkan potensi penuhnya.