SelidikiNews.com, Jakarta – Apple Vision Pro sedang menjadi perbincangan hangat. Media sosial dipenuhi dengan video dan foto pengguna Vision Pro di rumah maupun di jalan raya. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, ternyata juga sudah mencoba kacamata pintar tersebut.
Zuckerberg adalah CEO Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Nama Meta berasal dari metaverse, dunia digital yang menggabungkan teknologi realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR), yang juga menjadi dasar dari perangkat seperti Vision Pro.
Meta juga memiliki perangkat serupa Vision Pro yang disebut Quest. Quest bahkan sudah dirilis jauh sebelum Vision Pro dan sudah mengalami tiga kali pembaruan. Produk terbaru dari Quest adalah headset Quest 3.
Melalui video di akun Instagramnya, Zuckerberg mengaku telah mencoba Vision Pro dalam waktu yang cukup lama. Ia membandingkan kecanggihan Vision Pro dengan Quest 3.
Baca juga: Rencana Besar Facebook Buat Anies-Prabowo-Ganjar
“Saya tidak hanya berpikir bahwa Quest nilainya lebih tinggi, saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik secara keseluruhan,” kata Zuckerberg.
Ia menyoroti bahwa Vision Pro memiliki berat 120 gram yang lebih besar daripada Quest 3 karena menggunakan layar yang lebih canggih. Karena beratnya yang lebih besar, Vision Pro tidak nyaman untuk dipakai dalam waktu yang lama.
Menurut Zuckerberg, pengguna lebih nyaman bergerak dengan Quest 3 karena memiliki sudut pandang yang lebih luas dan tidak “direpotkan” dengan penyimpanan daya yang digantung.
Zuckerberg juga percaya bahwa pilihan perangkat fisik untuk pengendali dan teknologi tracking tangan di Quest 3 lebih efektif. Namun, ia juga merasa teknologi tracking mata efektif untuk beberapa hal.
Ia mengungkapkan bahwa teknologi tracking mata ini berpotensi akan kembali dalam headset lainnya dari Meta setelah pertama kali muncul dalam Quest Pro.
Zuckerberg mengakui bahwa Vision Pro adalah perangkat hiburan yang lebih baik. Namun, ia menegaskan bahwa Quest 3 lebih terjangkau harganya.
Menurut The Verge, Quest buatan Meta memang teknologinya lebih unggul karena sudah lama dirilis dan terus dikembangkan.
Namun, Apple unggul dalam hal ekosistem pengembang dan perangkat keras. Oleh karena itu, Apple berpeluang mengejar ketertinggalan dengan cepat.