Selidiki.Com,Makassar -Awalanya Lk. (RM) menerima informasi bahwa ada Mahasiswa asal Papua yang sedang membuat keributan di dalam asrama Ramsis Wisma 2 Unhas yang dilakukan oleh Lk. (NA) serta Lk.(J).
Lk. (RM) selaku koordinator Wisma 2 Ramsis Unhas mendatangi korban Lk. (NA) serta Lk.(J) selanjutnya Lk. (RM) bersama dengan beberapa penghuni Asrama Wisma 2 Ramsis Unhas mengarahkan Lk. (NA) serta Lk. (J) untuk meninggalkan asrama karena yang bersangkutan bukan merupakan warga/penghuni asrama Wisma 2 Ramsis Unhas.
Namun pada saat itu Lk. (NA) serta Lk. (J) yang dalam kondisi dibawa pengaruh minuman keras kemudian melakukan penganiayaan kepada Lk. (RM), karena dianiaya Lk. (RM) terdesak dan menarik sebilah badik dari dalam tasnya, dan menikam Lk. (J) pada bagian bawa perut sebenyak satu kali sehingga Lk. (J) bersama Lk. (NA) melarikan diri. Sementara Lk. (RM) kembali ke kamar pengelola /kordinator Wisma 2 Unhas selanjutnya meninggalkan Wisma untuk menghindari keributan.
Setelah beberapa menit berselang Lk. (NA) kembali ke dalam asrama kemudian melakukan pengerusakan di kamar koordinator asrama dengan merusak pintu serta jendela kaca menggunakan besi dan keluar ke depan asrama melakukan pengerusakan beberapa mobil yang melintas depan wisma 2 kampus Unhas.
Menurut keterangan saksi “menjelaskan bahwa masalah ini berawal saat ada informasi bahwa mahasiswa Papua di wisma 2 lagi membuat keributan dengan mengumpulkan batu, sehingga saya bersama Security unhas lainnya menuju Wisma 2 untuk mengecek informasi tersebut, pada saat saya masuk kami langsung dihadang dan diburu sehingga beberapa Security lari namun salah satu Security Unhas an. (AM) tertinggal dan dikeroyok sehingga mengalami luka di kepala oleh Benda tumpul dan luka pada jari serta lengan. Mendengar informasi terbut anggota Satlam kampus Unhas Langsung berkumpul disekitar asrama wisma 2 untuk mengamankan situasi.” ujar Ridwan Said salah satu security Wisma Ramsis Unhas.
Sampai berita in diturunkan, kasus sedang ditangani oleh Mapolsek Tamalanrea.