SelidikiNews.com, Jakarta – CEO Meta, Mark Zuckerberg, memberikan pandangannya mengenai lonjakan PHK masal dalam industri teknologi belakangan ini. Menurutnya, fenomena ini bukan disebabkan oleh perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sedang pesat.
Selama tahun terakhir, industri teknologi telah fokus pada pengembangan AI, terutama setelah kesuksesan ChatGPT, chatbot milik OpenAI, yang diluncurkan di pasar. Namun, lonjakan PHK terus terjadi, termasuk di Meta yang mengoperasikan platform media sosial Facebook dan Instagram.
Pada November 2022, Meta mem-PHK lebih dari 11.000 karyawan, diikuti dengan pemotongan 10.000 peran tahun lalu. Awal tahun ini, The Information melaporkan bahwa 60 manajer program teknis Instagram dirumahkan.
“AI bukanlah penyebab utama dari hal ini,” kata Zuckerberg terkait situasi di Meta, seperti dilansir oleh Fox Business, Rabu (21/2/2024).
Zuckerberg menjelaskan bahwa gelombang PHK dimulai selama pandemi Covid-19, yang mendorong kesuksesan e-commerce. Hal ini menyebabkan perusahaan teknologi memperluas secara berlebihan, termasuk dalam merekrut karyawan tambahan.
Masalah ini juga tidak hanya terjadi dalam industri teknologi. Zuckerberg menyebut bahwa banyak perusahaan lain juga terlalu besar dan mulai melakukan tindakan serupa.
“Saya pikir, di seluruh ekonomi, banyak perusahaan yang membangun dengan terlalu agresif. Ketika situasi kembali normal, mereka menyadari bahwa ‘kita tidak memiliki keuangan yang baik untuk membangun dengan berlebihan’,” ujarnya.
“Lonjakan PHK ini adalah respons terhadap hal tersebut,” tambah Zuckerberg.