Selidikinews.com, Lhokseumawe -Dr. Ibrahim Qamarius, SE, MSM, seorang dosen Program Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Lhokseumawe memberikan beberapa saran untuk Koperasi Merah Putih agar tidak mengalami kegagalan sebagaimana yang dialami banyak koperasi di Indonesia.
Menurut akademisi Dr. Ibrahim Qamarius, Indonesia telah mengalami metamorfosa untuk sekian kalinya berusaha agar koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi dapat menopang pembangunan bangsa”, Ujarnya.
Koperasi diharapkan mampu berjalan beriringan dengan dua pilar ekonomi bangsa lainnya, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Swasta.
Namun koperasi sampai saat ini juga belum ada banyak berkontribusi dalam pembangunan bangsa, malah banyak koperasi yang gagal dalam melaksanakan operasionalnya, misalnya Koperasi Unit Desa (KUD) dan yang terakhir gagalnya Koperasi 212 yang dibangun dengan semangat juang yang tinggi”, Lanjutnya.
Undang-Undang Koperasi juga telah beberapa kali dilakukan perubahan, namun perkembangan koperasi belum banyak berubah.
Walaupun ada juga koperasi yang berhasil, tetapi secara umum sampai saat ini koperasi masih tertinggal jauh dibandingkan dengan BUMN dan Swasta.
Sementara ini hanya BUMN dan Swasta yang lebih dominan menopang ekonomi bangsa, sedangkan koperasi masih belum banyak berkontribusi untuk pembangunan nasional.
Dahulu malah pernah ada kebijakan agar BUMN membantu Koperasi dan UMKM, dan sampai saat ini koperasi masih harus terus dibantu.
Semoga dengan bantuan Pemerintah untuk Koperasi Merah Putih kali ini, koperasi dapat mandiri di masa yang akan datang, dan bersama BUMN dan Swasta secara bersama-sama dapat menopang ekonomi bangsa”, Tambahnya Ibrahim.
Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Dr. IQ ini menambahkan, beberapa hal yang harus diperhatikan agar koperasi dapat berhasil, antara lain sumber daya manusia sebagai pengurus/pengelola koperasi harus benar-benar profesional, mereka harus punya pengalaman bisnis dan memiliki jejak rekam keuangan yang baik.
Pengurus/pengelola koperasi tidak boleh nepotisme, mempunyai hubungan semenda seperti hubungan keluarga, dll.
Selain itu koperasi perlu juga melakukan studi kelayakan bisnis (business feasibility study), rencana bisnis (business plan) dan rencana tindakan (action plan), ungkap Dr. Ibahim Qamarius yang pernah mengikuti magang bersama Kemenristekdikti dan AIBI tahun 2019 di beberapa Technopark dan Inkubator Bisnis di Finlandia, dll.
Untuk Gerai Sembako, Dr. IQ menyarankan agar harga barang harus dapat bersaing terutama dengan toko ritel modern atau minimarket yang menyediakan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, seperti Indomaret, Alfamart, dll.
Saat ini toko ritel modern atau minimarket tersebar dimana-mana. Biasanya pelanggan akan mencari barang yang berkualitas dengan yang lebih murah atau harga yang terjangkau.
Selain itu pelayanan harus profesional, para pengurus/pengelola dan pelayan harus diberikan pelatihan yang memadai, sehingga bisa memberikan pelayanan yang maksimal, pelayanan standar seperti pada toko ritel modern atau minimarket.
Para pengurus, pengelola dan pelayan juga harus disiplin dalam memanfaatkan waktu dalam pengelolaan koperasi.
Untuk Unit Logistik (distribusi), yang menangani distribusi barang kebutuhan dan hasil produksi desa harus ditangani dengan serius, karena disini banyak tengkulak, rentenir dan sindikat bisnis yang sudah lama bermain.
Untuk unit Usaha Simpan Pinjam pada Koperasi Merah Putih perlu menerapkan standar bank, karena pengalaman sebelumnya banyak Koperasi, Baitul Qiradh dan lembaga pembiayaan lainnya terjadi kemacetan dalam pengembalian pinjaman.
Begitu juga pada Gerai Cold Storage/Cold Chain, Apotek Desa dan Gerai Klinik Desa semuanya harus dikelola dengan profesional, sehingga apabila semua unit dikelola secara profesional akan dapat memberikan 13 manfaat sebagaimana yang diharapkan.
Semoga kali ini Koperasi bisa berhasil dan mandiri, serta terhindar dari berbagai kegiatan mafia, korupsi dan permainan lainnya.
Tutup Dr. Ibrahim Qamarius, yang pada tahun 2024 lalu pernah mencalonkan diri untuk Calon Pimpinan KPK.
(Red/Cakra Langit)