SelidikiNews.Com. Kubar-Banjir kembali melanda wilayah bantaran Sungai Mahakam akibat tingginya curah hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Air sungai yang meluap merendam sejumlah permukiman dengan ketinggian mencapai paha orang dewasa. Meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar maupun korban jiwa, banjir ini berdampak langsung pada aktivitas keseharian warga, khususnya di Kampung Tering, salah satu kawasan yang paling terdampak.
Menurut keterangan Kepala Kampung Tering, Paulus, banjir mulai masuk ke wilayah permukiman sejak malam hari dan terus meningkat menjelang pagi. “Air mulai masuk sekitar pukul tiga dini hari. Awalnya hanya genangan kecil, tapi menjelang subuh, ketinggian sudah sampai paha. Warga kami langsung sigap menyelamatkan barang-barang penting,” ungkap paulus saat ditemui di lokasi, Kamis (17/04/25).
Sejumlah jalan utama di kampung tersebut terendam, sehingga menyulitkan akses warga menuju fasilitas umum seperti pasar, sekolah, dan tempat ibadah. Meski demikian, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi, dan sebagian besar memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu air surut. “Kami masih pantau kondisi. Kalau air terus naik, kami siapkan tempat evakuasi sementara di balai kampung,” tambah paulus.
Belum ada pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat untuk menurunkan tim ke lokasi untuk melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan darurat. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, serta obat-obatan telah didistribusikan kepada warga yang terdampak.
Hingga sore hari, genangan air di beberapa titik mulai surut, namun situasi masih dipantau secara berkala. Warga berharap air segera kembali normal agar aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti biasa. Pemerintah pun diminta untuk mencari solusi jangka panjang agar banjir tahunan ini tidak terus menjadi ancaman bagi warga di bantaran Sungai Mahakam.