Selidikinews.com, Padang– Momen kurban menjadi sukacita seluruh umat muslim di dunia. Baik bagi mereka yang berkurban maupun yang menerima berkah kurban. Namun, dalam proses pembagian hewan kurban , tidak sedikit masyarakat yang membagikan daging menggunakan kantong plastik. Sehingga menimbulkan penumpukan sampah dan tentunya kategori sampah yang susah terurai. Karena terbukti sampah plastik selain mencemari lingkungan, juga merusak beberapa ekosistem baik di darat maupun laut.
Ikhtiar mengurangi sampah plastik sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” seharusnya sudah menjadi pilihan terbaik. Sebab gerakan ini bertujuan untuk mengganti plastik sekali pakai dengan kemasan ramah lingkungan atau kemasan yang disesuaikan dengan kearifan lokal.
Melalui gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar memberikan contoh penggunaan sekaligus himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan wadah yang dibawa dari rumah atau wadah lainnya seperti besek, katidiang, keranjang tahu, daun jati, dan lain – lain.
“Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar menggunakan Katidiang dan Keranjang Tahu yang terbuat dari anyaman bambu sebagai wadah untuk kemasan daging kurban, ” ujar Nia.
Pada momen Idul Adha tahun ini, Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar menyalurkan kemasan ramah lingkungan sebanyak 600 pcs di tiga tempat yaitu Masjid Al Jamaah, Ampang, Kec. Kuranji, Kota Padang, Kampung Ternak Dompet Dhuafa Singgalang yang terletak di Toboh Sikumbang Padang Pariaman, dan Ulakan Tapakis Padang Pariaman.
Dalam penerapan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik, untuk daerah Ampang, Kec. Kuranji, Kota Padang, Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar bekerjasama dengan Bank Sampah Ampang Saiyo Mandiri.
“Sebenarnya dalam penerapan gerakan ini, kita dari relawan mempunyai tantangan tersendiri. Sebab masih banyak masyarakat yang bertentangan dengan program ini karena merasa repot. Baik masyarakat yang merasa repot membawa wadah atau kemasan lain, maupun dari pihak panitia kurban yang membutuhkan banyak tempat untuk mengelompokkan daging sampai ke persoalan dana jika harus membeli wadah lain, ” pungkas Nia.
Memberikan edukasi kepada masyarakat memang butuh perjuangan lebih, mulai dari tenaga, waktu, uang dan pikiran. Mudah – mudahan dengan langkah kecil untuk wujud pengurangan sampah plastik bisa membuka wawasan masyarakat.
Nora Fitriani, selaku Direktur Bank Sampah Ampang Saiyo sangat mendukung gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik”.
“Untuk Kota Padang baru kita coba terapkan di Ampang dengan support dari Dompet Dhuafa kurang lebih 300 kemasan. Ini sudah termasuk langkah awal untuk memberikan contoh sekaligus edukasi kepada masyarakat, ” ujar Nora, Direktur Bank Sampah Ampang Saiyo.
Nora juga menuturkan bahwa, “setidaknya dengan kemasan ramah lingkungan yang kita berikan sudah membantu mengurangi sampah plastik meskipun dalam prakteknya sebagian masih ada yang menggunakan plastik. Untuk tahun depan, kita coba maksimalkan kemasan di Ampang dan kita tambah support lokasi lain,” pungkasnya. Nia/Red