Belakangan ini sedang ramai isu terkait Korupsi Beasiswa Tahun 2017 yang dimana ada muncul nama kandidat terkuat Calon Bupati Aceh Timur dari Partai Aceh, yaitu Iskandar Usman Al-Farlaky.
Di dalam politik hal seperti ini bisa saja terjadi, tidak hanya pada Iskandar, tetapi bagi semua politikus juga kemungkinan akan merasakan hal serupa dikarenakan pihak-pihak yang merasa tidak diuntungkan akan mencari celah untuk bisa menyerang dengan isu-isu terhangat.
Aflidar Firya selaku Mahasiswa Aceh Timur tidak menanggapi serius perihal ini, terlebih ada paguyuban Aceh Timur yang disebut dengan IPPAT (Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur) sangat kritis dengan hal seperti ini, tetapi diam ketika ada kasus pencemaran lingkungan di kawasan Medco, diam disaat ada hal memalukan perebutan Ketua Koni oleh H. Tole (Bacalon Bupati Aceh Timur), Roky (Mantan Bupati Aceh Timur), Firman Dandy (Bacalon Bupati Aceh Timur).
Saking memalukannya peristiwa tersebut diduga adanya perusakan fasilitas, dan imbasnya beberapa dari mereka ditahan di Polda dan pada bulan Ramadhan yang lalu, mereka dijemput oleh tokoh agama dari Aceh Timur.
“Kemana mereka (IPPAT) disaat semua itu terjadi? Mereka diam saja? Sedangkan kasus yang sudah lama ini mereka bersuara seakan akan mereka paling peduli terhadap rakyat? Bisa kita liat bersama rekam jejak digital yang ada, marilah berpolitik dengan jantan dan berani.”
Ucap Aflidar Firya.
Anehnya, dalam kasus nya seolah-olah ada penggiringan Iskandar Al Farlaky yang bersalah, padahal status hukum tidak demikian. Yang menempatkan Pokir 11 anggota DPRA, namun hanya Al Farlaky seorang yang terus disorot, sehingga mengaburkan yang lain. Semacam ada gerakan untuk pembusukan terhadap tokoh muda ini.
Firya mengatakan, Jika dipanggil sebagai saksi semua juga dipanggil. Ini seolah berita digiring hanya Al Farlaky yang dipanggil. Yang panggil pun sebagai saksi untuk kasus Dedy Syafrizal yang sudah jadi terdakwa. Semua dewan juga dipanggil yang menempatkan Pokir dan banggar. Ini aneh, jatuhnya sudah menjadi penzaliman, ujarnya.
“Jelas ini adalah upaya penjegalan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mungkin mereka inginnya Al-Farlaky tidak mencalonkan diri dikarenakan massa dari Iskandar Al-Farlaky dikenal sangat banyak dan pada kontestasi Pemilu beberapa bulan yang lalu, Al-Farlaky menjadi Calon DPRA Dapil 6 Aceh Timur dengan suara badan terbanyak, jelas ini ancaman bagi mereka”. Tegas Firya.