SelidikiNews.com, Jakarta – Paul Alex adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang bisa meraih kesuksesan finansial pada usia muda.
Paul, seorang mantan polisi dengan pengalaman di Amerika Serikat, berhasil menjadi miliarder pada usia 35 tahun.
Paul memulai karirnya sebagai polisi di usia 29 tahun, bertugas di satuan narkotika di San Francisco Bay Area pada tahun 2017.
Pada tahun 2020, gajinya telah mencapai US$ 133.000 (sekitar Rp 2,5 miliar) per tahun, dengan bonus dan benefit lainnya, total pendapatannya mencapai US$ 272.000 (sekitar Rp 4,2 miliar).
Meskipun pekerjaan sebagai polisi memberikan stabilitas finansial, Paul merasa kehilangan keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadinya.
Hal ini mendorongnya untuk mencari cara agar dapat keluar dari pola kehidupan yang hanya mengandalkan gaji bulanan.
Paul memutuskan untuk beralih ke sektor ekonomi bergerak, agar dapat memanfaatkan penghasilannya untuk investasi dan kebutuhan pribadi yang lebih baik, seperti liburan, membeli mobil, dan kegiatan ekonomi tambahan.
Awalnya, Paul mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam properti. Namun, ia menyadari bahwa modal yang dibutuhkan cukup besar dan perniagaan properti memerlukan biaya yang signifikan untuk perawatan dan operasional.
Awal mula industri ATM
Alhasil, pada 2017, Alex terinspirasi untuk berinvestasi pada mesin ATM.
Mulanya, ia mendapat ide hal itu dari rekan kerja yang tersebut yang sedang mencari tahu mengenai kegiatan kegiatan bisnis tersebut.
Lantas, ia mendalaminya dengan bergabung ke grup dalam tempat media sosial, menonton YouTube, hingga membaca berbagai substansi terkait kegiatan perusahaan ATM.
Bisa dibilang kegiatan kegiatan bisnis ini sangat berseberangan dengan pengetahuan yang mana digunakan dia punya. Namun, ia tertarik sebab modal yang mana yang dikeluarkan tiada terlalu banyak.
Dibandingkan perusahaan properti, modal untuk membangun ATM bisa saja semata kurang dari US$ 3.000 (Rp 46 juta).
Selain itu, risikonya juga relatif minim. Jika ATM yang digunakan dimaksud dibangun tak menghasilkan di area dalam lokasi tertentu, pemilik dapat melakukan relokasi ke tempat yang tersebut dimaksud tambahan strategis.
Karena itu, ia menilai bidang usaha ATM merupakan penyertaan modal bergerak.
Tak menunggu lama, ia mulai menjalankan kegiatan bidang usaha ATM pada 2018 sebagai pekerjaan sampingan.
Saat dipasang, mesin ATM dengan cepat memberikan profit. Tiga tahun setelah membuka ATM pertamanya, Alex mengundurkan diri dari profesinya sebagai polisi pada MAret 2021.
Berdasarkan dokumen yang mana mana dilihat Insider, dari Januari 2021 hingga April 2023, pelanggan total Alex senilai US$ 12 jt (Rp 185 miliar) .