SelidikiNews.com, Jakarta – China menghadapi lonjakan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak yang tidak lazim. Pneumonia, sebuah radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi, menunjukkan gejala utama seperti sesak napas.
Lonjakan kasus ini telah membuat banyak rumah sakit kewalahan. Laporan CNN Internasional, yang mengutip pejabat Rumah Sakit Anak Beijing, menyatakan bahwa rata-rata lebih dari 7.000 pasien dirawat setiap hari, melebihi kapasitas rumah sakit.
Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes RI) menyebut kondisi ini sebagai wabah pneumonia ‘misterius’ yang berpotensi menjadi pandemi baru pada Rabu (29/11/2023).
Dr. Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, menyatakan bahwa meskipun mycoplasma pneumonia tidak sehebat virus, bakteri ini tetap memiliki potensi menjadi pandemi.
Menurutnya, pandemi sering disebabkan oleh patogen dengan tingkat virulensi tinggi, dan mycoplasma pneumonia bisa menjadi pemicu.
“Pandemi sering disebabkan oleh patogen yang memiliki tingkat virulensi tinggi. Jadi, kita tidak boleh mengecilkan kemungkinan bahwa [mycoplasma pneumonia] dapat menjadi pandemi. Tetapi jika dibandingkan dengan virus, tingkat virulensinya jauh lebih rendah dibandingkan dengan virus,” kata Dr. Imran Pambudi dalam konferensi pers online.
Berdasarkan laporan media China, kasus mycoplasma pneumonia telah meningkat sejak Mei 2023, dengan tiga per empat pasien didiagnosis mengalami infeksi mycoplasma.
Dr. Imran menjelaskan, “Mycoplasma memang menjadi penyebab utama kasus pneumonia di China. Ini adalah bakteri, bukan virus, dan merupakan penyebab umum infeksi pernapasan sebelum masa pandemi Covid-19. Tingkat insidensinya mencapai 8,6 persen.”
Sinyal pneumonia yang tidak terdiagnosis pertama kali diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui ProMed pada 22 November 2023.
Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan bahwa peningkatan kasus ini bukan disebabkan oleh patogen baru, melainkan penyebaran bakteri seperti mycoplasma pneumoniae, serta patogen umum seperti influenza, rhinovirus, adenovirus, dan RSV.