Selidiki.com, Tangerang– DPP GMPRI menggelar pelatihan kepemimpinan di Media Center Sekretariat Pusat GMPRI terletak di Perum Bukit Tigaraksa Tangerang, yang juga sekaligus rumah kediaman Sang Ketua Umum Datu Hajarudin alias Raja Agung Nusantara.
Tujuan dari kegiatan pelatihan ini yakni memperkuat wawasan kebangsaan bagi kader, simpatisan , anggota serta pengurusan GMPRI.
Ini merupakan salah satu program pusat GMPRI, yang insyaAllah akan di selenggarakan rutin oleh kepengurusan pusat periode 2022 – 2027 untuk lima tahun kedepan di Sekretariat Media Center DPP GMPRI di Tigaraksa.
Selain pembekalan wawasan kebangsaan, terangnya ada banyak materi-materi penting yang disampaikan oleh berbagai narasumber.
Dalam kesempatan ini, diantaranya materi tentang manajemen keorganiasian dan pemetaan gerakan OKP serta politik praktis menjelang 2024.
Hadir sebagai narasumber Zainuddin Arsyad, Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sekarang dipercaya menjadi Wakil Ketum DPP GMPRI.
Dalam penyampainya Arsyad menekankan petingnya peranan aktif mahasiswa khususnya yang terhimpun dalam GMPRI agar ikut serta dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia, karena mahasiwa dan pemuda merupakan bagian tak terpisahkan dari setiap perubahan penting yang terjadi di Indonesia selama ini.
Selain Arsyad hadir juga sebagai narasumber Imam Hidayat, dalam papernya, Imam yang yang baru saja menyelesaikan studi magister Ilmu Politik di Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta, mengingatkan kembali betapa Indonesia merupakan negara besar, secara geografis, negara ini sangatlah luas, terbentuk dari gugusan pulau-pulau yang membentang dari Sabang hingga Marauke.
Sehingga kalau diukur dengan bentangan negara-negara di Eropa, luas Indonesia mencapai jarak dari London hingga Teheran. Yang mana secara geopolitik sangat strategis, membentang antara benua Asia dan Australia.
Belum lagi sumber daya alam yang sangat melimpah yang tersimpan di bawah bumi nusantara tercinta ini. Secara demografi Indonesia juga memiliki penduduk yang cukup besar, bahkan menjadi negara ketiga diantara negara-negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia.
Imam Hidayat juga menekankan, jadi tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak menjadi negara maju, sejahtera, makmur, berdaulat dan bermartabat diantara negara-negara yang lain.
Semua ini tentu butuh sentuhan, perspektif dan kesadaran mahasiswa dan pemuda untuk terus mengingatkan pemerintah agar potensi yang begitu besar ini bisa dimanfaatkan dan dikonversikan dalam bentuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Irfan Maftuh dan Raden Wijaya sebagai narasumber dan pemantik diskusi serta puluhan kader, anggota dan simpatisan GMPRI se-Tangerang Raya.(SYH)